Jumat, 19 Februari 2010

FAKTOR INTERNAL PENGHAMBAT UMMAT ISLAM DEWASA INI SECARA GLOBAL

Dalam tulisan ini penulis ingin memaparkan factor internal kemunduran umat Islam. Kurang lebih dibawah ini factor dominan yang menyebabkan kemunduran umat Islam:
Pertama: Asas perabadan umat yang keropos.
Sebuah perabadapan apapun bentuknya akan hancur apabila tidak dilandasi oleh ideology yang kuat; sebuah ideology yang menjadi landasan seluruh sisi kehidupan umat, landasan dari didirikannya sebuah peradaban, pergerakan sebuah umat. Alquran mengibaratkan 2 bangunan yang dibangun dengan landasan taqwa dan yang dibangun dengan landasan hawa nafsu,
mana yang lebih kuat?:
Selama sebuah peradaban dibangun dengan asas kepentingan dunia selamanya tiadakan pernah menuai sebuah kejayaan. Apabila kepentingan dunia sudah menjadi tujuan maka umat Islam jangan pernah bermimpi tuk meraih kejayaan. Namun yang akan terjadi adalah saling menjatukan, perebutan gaji dan jabatan terus berakhir dengan keruntuhan umat Islam sendiri. Persatuan umat Islam mustahil akan terwujud namun persatuan kepentingan yang kan terwujud dan tidak lama akan terpecah karena masing-masing ingin menjadi terkenal, mendapat jatah kekuasaan. Padahal harga seorang mukmin lebih berharga dibanding uang jutaan dollar, apabila ia diberi jutaan dollar maka ia berikan seluruh hartanya di jalan Allah SWT.
Seorang mukmin lebih berharga dibanding seorang miss universe karena apabila ia memiliki istri secantik Aishwara Rai, maka ia akan hadiahkan kepada ikhwannya yang ingin menjaga keimanannya namun selalu ditolak lamarannya dikarenakan wajahnya pas-pasan. Tapi untuk yang satu ini penulis masih keberatan. Seorang mukmin lebih berharga dari seorang Bush yang hanya memiliki Amerika, karena apabila ia diberi seluruh dunia dan seisinya akan ia infaqkan di jalan Allah, bahkan apabila diberi bumi dan bulan tuk mengatakan sebuah kebohongan maka ia akan tetap mengatakan kebenaran. Maka tak heran bumipun tunduk kepada Umar R.A yang lebih berharga disbanding langit dan bumi. Sejarah mencatat gempa bumi pun berhenti dengan hentakan kaki Umar R.A yang mulia.
Namun harga umat Islam saat ini, tidak lebih dari harga gengsi, dia rela berbohong dengan mengatakan nilai GPA dia bagus dibanding harus jatuh harga dirinya, namun masih saja berdalih ‘kalau harga diri saya
jatuh bagaimana masyarakat akan menghormati saya dan bagaimana saya akan bisa menyeru kebaikan pada masyarakat?’, dia tidak paham bahwa masyarakat tidak akan pernah berubah selama kita belum bisa merubah diri kita sendiri.
Harga diri dia tidak lebih dari nilai selembar kertas, padahal nilai seorang mukmin lebih berharga dibanding selembar kertas GPA, kalau keadaan umat Islam demikian, bagaimana Allah SWT akan memberi kepercayaan kepada umat Islam untuk mengemban khilafah bumi? Sedangkan demi selembar kertas saja dia rela membohongi masyarakat, bagaimana dengan iming-iming ketenaran, kekuasaan?
Kalau keadaan umat Islam sudah menjadi budak nafsu, budak gengsi, budak kecintaan diri (hubbu dzat). Bagaimana akan terjadi sebuah kejayaan? Kalaupun dunia diberikan kepada umat Islam yang harganya tidak lebih dari selembar kertas, maka ia akan membuat kerusakan yang akan lebih parah dibanding orang barat yang masih menghargai kesetiaan, amanah dan disiplin.
Kedua, faktor yang paling berpengaruh dalam kemunduran umat islam adalah: Kurangnya ilmu pengetahuan apapun juga ilmu tersebut.
Niat yang baik tidak cukup, namun diperlukan ilmu untuk menuangkan niat tersebut. Apapun yang akan diterjuni oleh umat Islam maka harus dibarengi dengan ilmu pengetahuan di bidang masing-masing. Kita sudah capek mendengar kegagalan umat Islam di mana-mana: Penegakan syari`at yang diterapkan oleh Taliban tanpa didukung oleh kesejahteraan umat yang mapan, pendidikan yang memadai, pengetahuan tentang keislaman yang benar dll. Semua berakhir dengan kehancuran bahkan umat Islam sendiri resah dengan cara penegakkan syari`at yang mereka terapkan.
Adapun permasalahan intern lain yang amat kompleks baik itu: Problema ekonomi, politik, kemiskinan, pertahanan dll. saya melihat bersumber dari dua permasalahan tersebut. Saya ambil contoh problema ekonomi bagaimana bersumber dari problema moral. Mari kita buat iftiradat apabila kita tingkatkan ekonomi umat Islam tanpa dibarengi moral maka yang bakal terjadi adalah monopoli ekonomi, penindasan masyarakat bawah, penghamburan uang Negara bukan tuk pembangunan bangsa namun tuk perut pemegang kekuasaan.
Begitu juga kalau kita perhatikan kenapa umat Islam tidak pernah bersatu, partai-partai berbasiskan umat Islam tidak pernah bersatu? Karena tidak ada yang mau rela posisi politiknya berkurang, tidak ada yang rela posisinya hilang demi persatuan umat islam, kalau demikian kapan akan terwujud persatuan umat Islam? Tidak pernah akan terwujud sebelum ada yang memberi contoh dari pembesar-pembesar politik, pejabat Negara yang rela mengorbankan harta dan jabatannya demi persatuan umat Islam.
Maka langkah apa yang harus dilakukan oleh umat Islam saat ini:
-Perbaikan moral umat Islam, bagaimana caranya Para pemimpin dan pembesar bangsa harus memberi contoh kepada umat dalam hal kebaikan?.
-Peningkatan pendidikan umat Islam di segala bidang, baik itu ilmu ekonomi, militer, budaya, agama dll.
Apabila kita sudah berhasil mewujudkan 2 hal tersebut diatas maka tanpa kita berdakwah ke seluruh dunia pun, dengan sendirinya akan berbondong-bondong mencontoh dan belajar dari kemajuan Negara kita, bahkan tidak segan akan mengambil Islam sebagai jalan hidup mereka. Namun apa yang terjadi saat ini? Ketika kita berdakwah kepada non-muslim namun mereka membalikkan kepada kita “Anda bilang Islam itu indah, agama keadilan/ tapi kita lihat diri anda dan umat anda selalu menjadi biang umat yang korup, terbelakang, teroris, TKW penjaja diri dll”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar